I N D O N E S I A (Tanah Surga, katanya)

Apa sih yang masih bisa dibanggakan oleh negeri ini? Ahhh, gak enak banget kalimat pembukanya yah. Seperti penuh keputusasaan hahaha, hilang harapan mungkin? Tapi tenang, kita masih punya banyak hal yang bisa dibanggakan kok. Salah satunya negeri dengan pemandangannya yang indah. Mungkin lebih enak kalau dibuka dengan kalimat "Sudah kemana aja?" 

Yuklah kita jalan-jalan sejenak melihat Indonesia. Tempat-tempat cantik yang sempat saya singgahi. Belum seluruhnya sih, tapi setidaknya bisa menggambarkan sedikit banyak tentang Tanah Surga ini. 

Teluk Kiluan
Kita mulai dari salah satu propinsi di Sumatera, LAMPUNG. 
Siapa yang tidak kenal dengan propinsi yang dikenal dengan Taman Nasional Waykambas-nya. Tempat gajah sekolah. Tapi kali ini saya mau mengajak teman-teman semua ke salah satu ujung selatan pulau ini. Teluk Kiluan dan Pantai Pegadungan. Sudah mulai menjadi salah satu tujuan wisata di Lampung. 

Teluk Kiluan, waktu tempuh kurang lebih 3 jam dari kota Bandar Lampung, berada diselatan Lampung. Selama perjalanan menuju Teluk Kilauan kita akan disuguhi pemandangan yang wow. Meski jalan sebagian besar rusak, setidaknya adaa pemandangan bagus cukuplah sebagai pengobat kekesalan. Entah sama siapa kesalnya.

Pulau Kiluan
Masih cukup alami.  Belum banyak terdapat penginapan. Penginapan disana hanyalah rumah-rumah penduduk yang disulap menjadi homestay, ada beberapa yang mulai membangun kamar-kamar layaknya hotel. Tapi jumlahnya masih sedikit, tidak jarang banyak wisatawan yang sering tidak kebagian kamar. Jadi ada baiknya sebelum kemari, jika ingin menginap, sebaiknya booking dulu, daripada nanti bingung. Ada banyak yang menawarkan jasa homestay/guest house di tempat ini, tinggal gugling aja. Tarifnya mulai 350 ribuan untuk satu rumah, Belum termasuk makan ya. Makannya 17rban/orang. Lauknya, jangan ditanya deh, lebih enak dari resto-resto mahal. Hahaha, serius.

Pantai Pegadungan
Jangan berpikir di rumah-rumah ini kita dapat menemukan fasilitas lengkap, ac, tivi, kamar mandi bagus berkeramik. Tapi fasilitas yang seadanya saja, benar-benar seadanya. Kita diajak seolah-olah menjadi penduduk sana dengan keterbatasan yang ada. Duuh Indonesia. Tapi syukurlah ditempat ini belum ada hotel-hotel mewah. Biar saja penduduk yang mengelola daerah wisata ini, agar perekonomian mereka meningkat setidaknya meningkatkan taraf hidup merekalah. 

Di Teluk Kiluan ini kita bisa menyeberang ke pulau-pulau kecil yang ada disekitarnya. Salah satunya adalah ya Pulau Kilauan, harus menyeberang jika ingin kesana (ya, iayalah namanya aja pulau). Rp. 20.000,-/orang jika ingin menyeberang kesana. Ada beberapa jenis pilihan wisata yang ditawarkan diantaranya, melihat Lumba-lumba, snorkling, dsbnya, dan tentu ada harga paketnya. Gak usah panjang lebarlah tentang Teluk Kiluan ini.

Pantai Pegadungan

Tak jauh dari Teluk Kiluan kita menuju Pantai Pegadungan atau Pantai Gigi Hiu. Hanya 12 km dari Kiluan, tapi jalannya tidak bisa ditembus dengan mobil sejenis APV, kalau mau nyangkut di bebatuan sih ya gak papa. Apa yang bisa kita lihat? Pantai dengan sebaran batu-batu karang yang cantik, Seperti ngeliat lokasi-lokasi film di bioskop. Cakep. Tak jarang tempat ini menjadi tujuan utama bagi para photographer. Ada yang memilih membangun tenda diarea Pantai Pegadungan ini. Penasaran?
Pantai Tanjung Layar
Nyebrang ke Pulau Jawa. Mulai dari propinsi Banten. SAWARNA..., ada yang masih belum tahu tentang pantai dan desa ini? Tujuan utama wisata ala pantai selatan, selain Pelabuhan Ratu. Sering disebut pantai Tanjung Layar, tetangga juga dengan pantai Karang Taraje. Pantai yang identik dengan hamparan batu karang yang cakeplah. Dari pantai Tanjung Layar ini kita bisa lihat sunset, karena posisinya berada di barat. Menuju pantai Karang Taraje bisa ditempuh dengan berjalan kaki melewati perbukitan. 

Karang Taraje
Kalau kita berangkat lewat Rangkasbitung maka kita akan melewati deretan pantai di daerah Bayah yang tak kalah menariknya. Masih dengan hamparan batu karangnya. Hanya sayangnya jalan yang harus dilewati benar-benar perjuangan banget. Jelek banget. Semoga saat tulisan ini muncul, jalan menuju pantai ini sudah bagus dan mulus Tapi sepertinya belum, karena sedang ada pembangunan pabrik semen dan dermaga di sekitar Sawarna, jadi kemungkinan perbaikan jalan masih akan lama terwujudnya. Bagi yang tidak suka berwisata dengan jalan yang susah, saran saya mending jangan dipaksa, daripada nangis dijalan. Tapi seriusan gak pengen ngeliat pemandangan cakep yang bisa membuat mata dan otak fresh lagi. Fotonya gak usah banyak-banyak, biar penasaran yah.

Curug Cikaso

Mlipir ke tetangga sebelah, Sukabumi. Ada air terjun, namanya Cikaso. Menuju Cikaso gak terlalu susah. Ada dua cara yang bisa ditempuh, naik perahu atau jalan kaki menyusuri sawah.  Tak jauh dari Cikaso ada pantai Ujung Genteng, Pantai Pengumbahan Penyu dan Pantai Muara Cipanarikan. Menginap di pantai Ujung Genteng, tengah malam bisa ke pantai Pengumbahan Penyu, liat penu bertelur, Pakai ojek, karena jalannya masih...., ya gitu deh.  Sebenarnya ada satu pantai lagi, Pantai Ombak Tujuh, tapi belum sempat ketembus sama saya. Rutenya lebih jauh dan lebih mahal ongkos ojeknya....."Pemalas"

Green Canyon
Dari Sukabumi, kita mampir ke Pangandaran, bukan Pangandaran sih, lebih tepatnya Green Canyon-nya Indonesia. "Cukang Taneuh" bisa ditempuh dengan angkot dari terminal bis pangandaran. Disini kita bisa menyusuri sungai yang diapit dengan tebing-tebing yang tinggi, Bisa berenang juga, Bisa foto-foto narsis juga.Tapi hati-hati, karena bebatuan disini cukup licin karena penuh dengan lumut. 

Gunung Api Purba
Selanjutnya Jawa Tengah, Ada apa ya? Ada banyak juga, tapi perwakilan aja yah. Di Yogyakarta, ada Gunung Api Purba. Sebenarnya cukup banyak objek wisata yang baru dibuka di daerah ini. Tapi karena keterbatasan waktu, saya belum sempat jelajahi tempat-tempat baru tersebut. Geser dikit ke Dieng. Dari sini kita bisa lihat sunrise, bangun subuh, langsung naik ke bukit Sikunir buat ngeliat sunrise, jangan takut sendiri, karena diatas kita akan bertemu dengan orang-orang yang juga berburu sunrise.
Sunrise dari Bukit Sikunir
Keluar dari Yogyakarta, kita singgah di Jawa Timur. Nah disini juga banyak yang bagus. Tempat favorite mungkin ada di Bromo, Balekambang, Pantai Papuma, Air terjun Toroan. Bahas sedikit aja.
Bromo
Bromo, kita bisa melihat sunrise dari Penanjakan, karena salah satu tujuan utama wisata Bromo ini adalah melihat sunsrise dengan hamparan komplek pegunungan Tengger dan si ganteng Semeru,  bermain pasir sekaligus bermain rumput di bukit "teletubbies" naik ke kawah Bromo. Semua hal tersebut dapat dilakukan dalam waktu sehari. Dari pagi subuh sampai kurang lebih jam 12anlah. Jangan lupa mampir di air terjun Madakaripura. Gak terlalu jauh dari kawasan perbukitan Tengger. Mampirnya kalau mau pulang ke arah Probolinggo. Menuju pusat air terjunnya, kita harus menyusuri sungai dengan berjalan kaki. Kurang lebih 30 menit. Kalau bisa bawa payung atau jas hujan bagi yang gak mau basah. Karena nanti kita akan bertemu dengan 'pancuran' air yang cukup membuat basah. Dari Bromo, kita balik sebentar ke Malang, buat bertamu ke pantai Balekambang. Pantai yang identik dengan pulau kecil dan puranya. Tetangga dari pantai Balekambang ini pun banyak, Kalau sudah sampai sini, tinggal pilih aja. Penginapan? Jangan khawatir sudah cukup banyak pilihan, mulai dari yang bagus, sampai yang setengah uji nyali, alias seadanya terkadang mati listrik ditengah malam, tidur gelap-gelapan bersama dengan suara jangkrik.

Balekambang
Air Terjun Toroan

Dari Malang, kita naik dikit (kalau dipeta posisinya kan diatas) ke Madura.. ada apa aja. Ada air terjun Toroan. Uniknya air terjun ini langsung 'nyambung' ke laut. Terletak di Kabupaten Sampang, cukup jauh, lebih tepat sangat jauh dari kota Sampang. Waktu mengunjungi air terjun ini belum terlalu ramai, karena petunjuk menuju tempat ini sangatlah minim. Bahkan penduduk sana ada juga yang sadar dengan keberadaan air terjun cantik ini. Padahal posisinya tidak terlalu susah. Cukup turun sedikit, kemudian menyusuri pantai, dari jauh saja kita sudah mendengar suara air yang jatuh dari ketinggian. Ada juga pantai Selopeng, di Kabupaten Sumenep, masih 3-4 jam perjalanan lagi kalau kita start dari Jembatan Suramadu. Bisa liat apa? Sunsetlah pastinya. Sebenarnya ada beberapa pulau kecil disekitar Madura ini, yang tak kalah cantiknya. Tapi lagi-lagi belum sempat mampir. Padahal tiap tahun pulang kampung ke pulau ini.





Pantai Papuma
Beranjak dari Madura, kita menuju Jember, kabupaten yang identik dengn Jember Fashion Carnavalnya, yang digelar setiap bulan Agustus-September, mereka menyebutnya dengan 'Bulan Kunjungan Jember" Meski terletak ditengah, Jember juga punya pantai yang cakep. Masih di selatan pulau Jawa. Pantai Papuma, identik dengan batu karang menjulang. Mirip-mirip dengan Sawarna, Pegadungan, Balekambang. Menenpuh waktu perjalanan sekitar 45-60 menit dari Jember. Alhamdulillah jalannya gak separah seperti tempat lain. Masih bisa dinikmati, melewati perkebunan karet. Naik turun bukit. Nah perwakilan Jawa sudah ya. Jangan banyak-banyak, sisanya silahkan jelajah sendiri. Melakukan perjalanan sendiri jauh lebih menyenangkan daripada hanya membaca atau mendengarkan cerita dari teman atau orang-orang yang sudah berkunjung ke tempat-tempat ini. Dan akhirnya hanya bilang "mupeng", "kok bisa sih?" "aduhh, aku kapan ya bisa kesini?" Masih di Indonesia kok. Kalau niat pasti bisa. Tapi kalau memang gak tertarik yaa susah sih. Eh tapi, ada beberapa orang yang awalnya gak suka jalan, begitu di ajak sekali jadi ketagihan pengen jalan terus.

Air Terjun Moramo

Sekarang kita menuju, Kendari. Propinsi penghasil aspal, tapi jalan kotanya malah jarang yang beraspal. Ada apa disini? Ada air terjun Moramo, terletak di kabupaten Konawe Selatan. Air terjun, spektakuler. 2 jam dari kota Kendari, menempuh jalan yang "Indonesia raya, merdeka" lah pokoknya. Dari parkiran menuju pusat air terjun, ditempuh dengan jalan kaki, menembus hutan, sedikit menanjak, menurun. Tapi begitu sampai, hilanglah lelah perjalanan tadi. Gak usah takut terpeleset, karena batu-batu disini tidak licin meski terendam air. Hanya sayangnya tempat cantik ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Dibiarkan kotor tidak terurus. Jadi yaa wajar aja, kalau masuk ketempat ini aura-aura aneh cukup berasa. Secara terlindungi dengan pohon-pohon rimbun membuat suasana sedikit gelap.

Pantai Batu Payung
Taman Narnada
Dari Kendari, kita kembali ke bawah (kalau liat peta Indonesia). Hai Lombok...., salah satu pulau eksotis Indonesia. Gak usah ditanyalah ya ada apa aja di pulau yang terkenal dengan pantai Senggigi, tiga gili dan gunung Rinjaninya. Masih banyak lagi yang indah di pulau ini diantara adalah pantai Tangsi atau Pantai Pink, Pantai Batu Payung, Kuta, Tanjung "An. Wisata sejarah, kita bisa berkunjung ke Taman Narmada. Taman yang terkenal dengan Air Awet Mudanya. Selain itu kita bisa berkunjung kesebuah desa pengrajin tenun ikat dan kain songket khas Lombok. Desa Sade, Lombok Tengah, sudah pernah dibahas di blog ini. Di Lombok Tengah ini punya pantai yang memiliki nama yang sama denga salah satu pantai terkenal di Bali. Yaitu pantai Kuta. Tetangganya pantai Kuta ada pantai Tanjung 'An. Sana'an sedikit ada pantai Batu Payung, bisa ditempuh dengan menggunakan perahu dari pantai Tanjung "An, hanya saja dilihat waktunya, kalau laut lagi mau pasang, hati-hati, karena kadang-kadang perahu susah untuk menuju bibir pantai karena ombaknya yang besar, apalagi sekeliling pantai Batu Payung ini adalah karang, jadi cukup berbahaya kalau ombak sedang besar.  

Pantai Pink
Tanjung Ringgit
Dari Lombok Tengah, kita ke Lombok Timur. Ada pantai Tangsi atau Pantai Pink, tapi sebelum menuju ke pantai Pink, kita mampir di Tanjung Ringgit dulu, melihat tebing-tebing indah, Karena begitu kita sampai ketempat ini hanya bisa takjub, percaya atau nggak mulut kita pasti bergumam tak henti-hentinya "keren euy" Berasa diluar negeri, padahal kaki kita masih menapak di Indonesia, tanah surga katanya. Selepas dari Tanjung Ringgit kita beranjak ke pantai Pink. Pink karena pasirnya berwarna pink, tidak seluruhnya tapi, kalau diperhatikan dengan jeli, akan terlihat butir-butir halus berwarna pink. Berpasir putih dan halus. Ada dua pantai pink, Pink 2 bisa kita tempuh dengan menyewa perahu, selain itu kita bisa snorkling. Sewa perahu sekitar 350 ribu. Pantai yang landai kadang berkarang, dengan air yang masih bening. Pesan buat teman-teman yang hendak melancong, wisata, backpakeran, travelling atau apalah istilahnya. Mohon tetap menjaga kebersihan pantai ini ya. Baik di pantainya atau di lautnya. Plisss..., jangan buang sampah ke laut. Kasihan ikan-ikan atau makhluk hidup yang ada dibawahnya. Tetap jaga bersihnya yaaaa. Masalah kebersihan ini, tidak hanya untuk Lombok saja. Tapi untuk semua tempat wisata atau dimanapun itu. Tetap jaga kebersihan. Paksa diri kita untuk tidak membuang sampah sembarangan.  Dari Lombok kita terbang sedikit jauh. Ke perbatasan antara Indonesia tengah dan Indonesia Timur.






Pantai Purukambera
Pantai Tarimbang
SUMBA, cerita tentang pulau eksotis ini singkat aja. Nanti akan dibahas sendiri. Sumba, berbeda jauh dengan Sumbawa, masih banyak yang keliru. Sumba termasuk di provinsi NTT, sedangkan Sumbawa termasuk di provinsi NTB bersama-sama dengan Lombok.  Pulau ini punya daya tarik tersendiri. Kalau dibahas disini kepanjangan. Sumba, memiliki tempat wisata yang tak kalah cantiknya, masih sepi, alami dan asiklah pastinya. Tidak banyak yang menjadikan Sumba sebagai destinasi wisata mereka, mungkin karena jauh dan pasti bertanya ada apa di Sumba?  Bagaimana fasilitas disana? Sudah lengkapkah? Masih seadanya yang jelas Kalau mencari fasilitas mewah, sebaiknya jangan ke Sumba dulu. Kalau gak siap mental bisa nangis-nangis darah ntar, hahah, lebay Apalagi jalan menuju lokasi wisatanya lumayan bikin lompat-lompat didalam mobil. Wisata pantai dan air terjun. Berbicara soal pantai, Sumba punya banyak pantai cantik, salah satunya pantai Purukambera, Sumba Timur (gambar atas), yang ada 'panggung' romantisnya, Bukan pantai barat, tapi kalau menjelang sunset cakep, asal jangan saat pasang, pantai ini punya ombak yang kalem, dengan pantai yang landai.  Berbeda arah, tapi masih di Sumba Timur, ada pantai lagi, namanya Pantai Tarimbang, menuju kesini, pastinya pakai perjuangan melintasi jalanan yang lagi-lagi "Indonesia raya" banget dah. Naik turun buki, tapi pemandangannya, bikin hati adem, gak peduli itu jalanan mau jeleknya seperti apa. Landscape sumba ini berbukit-bukit. Kalau kita lintas Sumba Timur ke Sumba Tengah akan ketemu dengan daerah berbukit-bukit yang cantik. Kalau musim hujan menghijau, kalau musim kering meranggas kuning. Tapi tetap cakeplah. Dua kali bolak balik Sumba hanya karena ingin lihat Sumba menghijau. Karena waktu pertama kali ke sini masih musim kemarau, panasnya luar biasa.
Pantai Mandorak
Dari Sumba Timur, kita menuju Sumba Barat Daya, ada pantai yang tak kalah kerennya. Namanya Mandorak. Pantai barat daya, dengan tebing yang tinggi dan pasir putihnya yang halus. Lebih halus dari merica. Bisa buat bedak kayaknya. Gambar bawah. Dua kali kesini, air lagi surut, alias tidak sedang pasang, lagi kalem kayaknya, sepertinya tau mau difoto-foto cantik. *halah. Satu mimpi saya yang belum kesampaian walau sudah dua kali kesini, pengen liat sunset dari pantai ini. Semoga dikasih waktu, rejeki dan kesehatan biar bisa balik ke sini lagi, Karena masih banyak yang belum dikujungi di Sumba. Jujur sih, Sumba memang bikin gagal move on. Dari sekian banyak tempat yang sudah saya singgahi hanya pulau ini yang bikin saya penasaran dan selalu pengen balik.
Dan kalau sudah sampai Sumba, akan ada hal yang membuat kita bersyukur, bersyukur tentang tentang hidup kita.  Kalau nyadar sih ya, kalau gak yaaa, gak berasa apa-apa sih. Bukan hanya Sumba saja, setidaknya semakin banyak kita pergi ketempat-tempat yang baru, maka akan ada yang berubah dari diri kita. Entah itu cara berpikir, cara pandang dan cara kia mensyukuri nikmat yang sudah kita terima. Dunia diciptakan dengan keindahannya hanya untukmu. Jagalah, jangan dirusak, karena keindahan ini adalah titipan anak cucu kita. Mereka juga ingin menikmati dan melihat indahnya dunia ini. Jangan jadi manusia egois yang hanya ingin menikmati untuk diri sendiri.  

Segitu dulu aja, nulisnya tentang Indonesia (Tanah Surga, katanya). Udah panjang banget soalnya. Bisa jadi satu buku sepertinya.  Saya nulis ini hanya ingin membuat kita masih bisa bangga sama negeri ini. Selalu banggalah ya. Jalan-jalannya belum seberapa, mungkin ada yang sudah pernah lebih jauh dan lebih banyak mampir ketempat-tempat indah di belahan negeri ini. Cita-cita saya gak muluk-muluk kok, pengen keliling Indonesia mulai dari titik nol kilometer diujung Sumatera sana, sampai ke ujung barat Papua, Semoga ada yang mau sponsori ya, (ngarep) dana, mobil dan motor trill, karena masih banyak daerah yang tidak bisa ditembus dengan mobil. Jalan kaki donk, kalau bisa naik motor kenapa juga harus jalan.... (tukang jalan gak mau susah). Ngeliat sunset dari tempat yang berbeda-beda. Kenapa sunset? Karena kalau sunrise, saya harus bangun pagi (Tukang jalan pemalas). Nah dari sekian banyak tempat diatas, mana yang sudah kamu kunjungi, atau daerah mana yang ingin segera kamu datangi?

Jangan Di Rumah aja, Indonesia itu Indah. Satu lagi pesan penulis, JANGAN BUANG SAMPAH SEMBARANGAN. Karena membuang sampah sembarangan itu adalah ciri khas orang Indonesia banget. Jangan marah, ini kenyataan lho yaaa.....

Sampai ketemu di ujung pelangi yang berbeda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Enjoy Jakarta] Bermain Diujung Pelangi (Pulau Tidung)

BAHWA HIDUP ADALAH ....

ARIAH , Ketika Mimpiku Diwujudkan