Desa Sade, Lombok Tengah.
Setelah cabut dari Lombok 14 tahun silam. Akhirnya mampir kesini lagi. Sebuah desa yang terkenal dengan hasil tenun ikatnya. Desa Sade, Lombok Tengah. Fotonya gak banyak, biar pada penasaran pengen ke Lombok bagi yang belum pernah. Dan bagi yang sudah, tapi cuma sebentar, biar balik lagi.
Kalau ke Desa Sade ini, jangan lupa borong kain songket dan tenun ikatnya. Kalau bisa jangan ditawar. Toh harga yang mereka berikan masih sangat masuk akal kok. Kalau kita bela-belain ronggoh duit dalam-dalam hanya untuk barang merk luar negeri sana, masak untuk barang dari negeri kita tercinta ini kita malah berusaha menawar serendah-rendahnya. Mereka menjual keindahan, usaha, kesabaran dan kreatvitas, jadi tolong dihargai ya....
Tenun ikat. terbuat dari benang yang berwarna-warni. Pembuatnya lumayan butuh kesabaran dan ketelitian tingkat setengah dewa. Hahah..., konon kabarnya jika seorang anak cewek sudah bisa menenun kain meski usianya baru 14 tahun sudah boleh menikah. Karena dia berhasil melewati satu proses yang namanya SABAR. Menurut saya lho ya...
Selain menenun, salah satu kegiatan para wanita disini adalah menampah beras. Membersihkan beras, karena beras mereka ini berbeda dengan beras yang biasa kita makan. Masih sering dilakukan, biasanya butuh keahlian khusus, lebih tepatnya kebiasaan, sebab kalau tidak, berasnya bisa keleleran kemana-mana. Jadi, kalau belanja kain disini, jangan ditawar ya. Biar mereka bisa beli beras yang bagus. Jadi gak harus ditampah dulu.
"Gadis" pemintal benang. Mungkin salah satu resep panjang umur, jadilah pemintal benang. Semakin panjang benang yang kamu hasilkan, semakin panjang pula umurmu. 100 tahun lebih umurnya. Jadi bayangkan berapa kilometer benang yang sudah dipintalnya selama kurang lebih 90 tahun.
Backgroundnya cakep ya. Warna warni. Kayak Indonesia. terdiri dari banyak warna, kalau disatukan jadinya rameeeee. Tapi baguskan. Jadi kalau ada yang tanya Indonesia itu seperti apa? Seperti kain tenun Lombok. Banyak warna, banyak model dan motif. Kaya rayalah. Meski terkadang kita susah membuat para pengrajin ini kaya.
Oh, ya kalau belanja disini, usahakan jangan disatu rumah aja. Tapi di bagi-bagi. Karena kadang, kalau mereka melihat tetangganya diborong, maka mereka pasti mengajak untuk berbelanja ditempat mereka juga. Bagi-bagi rejeki kata mereka. Heheh.....
Sekian dulu ya. Semoga tulisan ini membuat Anda menjatuhkan pilihan untuk berwisata ke Lombok. Saran saya , minimal 4 hari, biar puas. Karena Lombok itu kecil, tapi besar.
Komentar
Posting Komentar