Bermain di Ujung Pelangi (Ujung Genteng dan Curug Cikaso)

Ujung Pelangi...., entah kenapa lebih senang menyebut semua perjalanan saya ke tempat-tempat indah di Indonesia  dengan sebutan Ujung Pelangi. Mungkin karena saya tidak pernah tahu sebelah mana ujung pelangi yang sebenarnya. 

Ok, perjalanan saya kali ini sebenarnya sudah saya rencanakan dari sejak tahun 2008 kalau gak salah, tapi baru kesampaiannya tahun 2011 dan diulang lagi ditahun di tahun 2012. Dengan orang yang berbeda pastinya :) 

Sering nge-google tentang Ujung Genteng, tapi yang membuat saya penasaran adalah Curug Cikaso nya. Yup, curug atau air terjun Cikaso. Cakep. Perjalanan dimuali dari sini. Ngangkot cuy. Kami baerangkat jam 6 pagi dari terminal Lebak Bulus Jakarta. Kenapa jam 6? Karena saat itu adalah longweek end, dan kami tidak mau terjebak bego, macetnya tol yang mau keluar Jakarta. Sampai diterminal Lebak Bulus pun kami harus berebut bus yang mau ke Sukabumi. Nama bus nya Parung Indah. Ongkosnya 33ribu. 

Sampai di terminal Ahmad Yani Sukabumi, kami melanjutkan perjalanan menuju terminal Lembursitu, naik 2 kali angkot karena salah jurusan heheh...,tepatnya nyarter angkot. 10ribu perorang karena jaraknya yang lumayan jauhlah. Usahakan sampai terminal Lembursitu sebelum jam 2 siang karena biasanya diatas jam segitu sudah tidak ada angkot atau bis yang menuju ujung genteng atau terminal Surade. 

Kalau pengen nikmati 'serunya' perjalanan ke Ujung Genteng naik angkutan ELF aja. Kenapa? Coba nikmati rollercaosternya darat. Perjalanan dengan rute kanan kiri tebing dan jalan yang belum begitu mulus plus mobil yang nggak pernah ngerem dan ngebut..Hmm berasa banget kalau saat itu kita sedang bersahabat karib dengan malaikat maut. Tapi tenang aja, sopirnya dah ahli. Ongkosnya 22 ribu. Kalau penumpang sepi biasanya para sopir tersebut tidak keberatan mengantar kita sampai dipenginapan di Ujung Genteng. 

Penginapan di Ujung Genteng cukup banyak, mulai dari sejenis Villa sampai kamar. Tapi jika long weekend dipastikan mereka semua penuh. So sebaiknya booking dulu jauh-jauh hari agar tidak kehabisan hotel/penginapan.  

Ada banyak pantai di ujung genteng yang bisa kita kunjungi. Diantaranya Pantai Muara Cipanarikan. Menuju pantai ini kita bisa pakai jasa ojek. Ada banyak paket yang ditawarkan. Untuk dua pantai, yaitu pantai Muara Cipanarikan dan pantai Pengumbahan Penyu mereka menarik ongkos..., nah ini dia, lupa kalau gak salah sekitar 100ribuan.  Mahal? karena rute yang ditempuh ukan jalan biasa. Menuju pantai Muara Cipanarikan kita hanya diantar tidak sampai di dekat pantai tapi kita harus menempuh perjalanan dikit dengan jalan kaki 

Jalan setapak kecil, kalau pas hujan turun becek itu pasti, but tenang masih ada ojek kok.  Tapi setelah itu kita akan ketemu Pantai Muara Cipanaraikan. Ini muaranya sebelum ke ketemu pantainya


Dan ini pantainya, jika laut lagi pasang, kita gak bisa turun bermain dipantai jadi hanya melihat dari atas saja. Melihat saat air sungai bertemu dengan pantainya



Tapi kalau laut gak pasang bisa ngeliat n bermain dibibir pantai 
Seperti ini :)
Bosan bermain dipantai, mari kita ke curug Cikaso. Tidak terlalu jauh dari Ujung Genteng. Seperti biasa, kita harus menuju terminal Surade dulu, baru ngelanjutin ke Curug Cikaso. Karena jarangnya angkot yang kesana, kami pun menyewa angkot yang bersedia mengantar kami dan menunggu kemudia mengantar kami kembali ke Surade. 

Menuju curug Cikaso kita harus menyusuri sungai, bisa sih kalau mau jalan. lewat jalan setapak. Sewa perahunya 80ribu, satu perahu, bolak-balik. Menyusuri sungai 




Dan ini dia Curug Cikasonya 



Salam damai dari Ujung Pelangi

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Enjoy Jakarta] Bermain Diujung Pelangi (Pulau Tidung)

Gambar
Sekian lama tinggal di Jakarta, akhirnya berkesempatan menuju salah satu dari gugusan Kepulauan Seribu. Pulau Tidung, mungkin saya adalah orang yang kesekian ribu yang mengunjungi pulau yang terkenal dengan jembatan cintanya.  Perjalanan dimulai dari sini, paling gampang mengakses Pulau Tidung dengan cara murah meriah itu melalui Muara Kamal, disini kita akan bertemu dengan berbagai perahu yang akan mengantar kita ke gugusan pulau seribu. Bukan perahu bagus, tapi lumayanlah, namanya juga murah meriah, eits jangan liat mbaknya yang lagi khusyuk, lihat kapal dibelakangnya :) Kondisi dalam kapal/perahu kebanyakan seperti inilah, banyak jendela. Meski kondisi kapal yang seperti ini, jangan khawatir, semuanya terbayar setelah anda mendaratkan kaki anda di Pulau Tidung. Perjalanan yang ditempuh kurang lebih 3 jam, sepanjang perjalanan kita akan menjumpai beberapa pulau baik yang berpenghuni atau tidak berpenghuni. Yang paling gampang dikenali adalah pulau kayangan atau pul...
Baca selengkapnya

BAHWA HIDUP ADALAH ....

Terima kasih Tuhan, hari ini pikiran dan hatiku sudah jauh lebih  tenang dari sebelumnya.  Bahwa aku yakin waktu tentang keindahan itu akan tiba, meski aku belum tahu kapan itu akan datang, karena waktu yang tepat hanyalah Engkau yang tahu. Dari usaha dan perjuangan yang sudah aku lakukan kemarin dan hari ini. Saat aku merasa mungkin hari ini adalah hari indahku, tapi itu belumlah  tentu menurut-Mu.             Bahwa hidup itu bukanlah tentang menikmati kebahagiaan saja. Bahwa hidup itu bukanlah hanya kegembiraan semata atau keceriaan yang berlimpah.             Bahwa hidup itu sebenarnya bagaimana menghadapi kesedihan dengan berpikir bahwa mungkin dulu aku pernah membuat orang lain bersedih. Bahwa hidup adalah bagaimana mengendalikan rasa marah yang terjun bebas dari pikiran dan hatiku. Dan bagaimana menghentikan rasa kecewa yang terus menerus berselancar d...
Baca selengkapnya

ARIAH , Ketika Mimpiku Diwujudkan

Gambar
Sudah menjadi kebiasaan saya kalau setiap Sabtu pagi adalah waktu berolahraga, simpel aja gak usah yang berat-berat. Lari pagi, tempat favorite saya adalah Monas, sengaja saya pilih Sabtu karena kalau Minggu ramai sekali. Seputaran...,dua putaran....,tiga putaran...terkadang jika lelah saya pun berjalan, mengatur nafas lagi. Sambil santai dan melihat Monas, entah kenapa tiba-tiba terbersit sebuah khayalan idealis yang agak susah bagi saya untuk membuatnya, tapi mungkin mudah bagi orang lain. Saya berpikir seandainya saja, ada pertunjukan orchestra disini, pasti keren, buat panggung yang besar. Udah itu aja. Hampir setiap saya lari pagi di Monas selalu pikiran itu yang muncul, makanya saya pun memutuskan untuk berhenti dulu main ke Monas karena jujur pikiran itu cukup mengganggu dan saya pun hanya bisa berdoa, entah nanti suatu saat pasti ada yang akan mewujudkan, meski tidak melalui tangan saya, karena saya percaya pasti hasilnya jauh lebih bagus jika ditangani oleh orang-orang yang t...
Baca selengkapnya